Meski sudah menjadi hal yang lumrah di jaman sekarang ini, ternyata kesalahan pemilik toko online pemula masih sering terjadi. Mereka mudah terbawa oleh arus dan meniru pebisnis online lainnya tanpa berusaha untuk menganalisa apakah itu tepat atau tidak.
Akhirnya alih-alih mereka mendapatkan ratusan order, justru di-unfollow oleh banyak orang yang merasa terganggu. Dagangan yang tak kunjung terjual, meski sudah sering promosi seharusnya bisa menjadi semacam warning untuk para penjual online.
Apalagi jika mereka sudah keluar banyak uang untuk membiayai berbagai macam fitur promosi berbayar. Sayangnya hal itu tak selalu disadari dengan cepat sehingga kesalahan justru semakin berlarut-larut.
Anda yang ingin menjalankan bisnis online beruntung menemukan artikel ini. Karena bisa Anda tahu bahwa berjualan online bukan hanya perkara posting produk setiap harinya.
Proses ini juga butuh perencanaan yang matang, supaya setiap postingan bisa membuat semakin banyak orang tertarik, bukan sebaliknya membuat akun kehabisan pengikut.
Kesalahan pemilik toko online pemula adalah:
Terlalu Mengandalkan Marketplace
Ini adalah kesalahan pemilik toko online pemula yang sering terjadi dan membuat mereka sulit mendapatkan orderan. Memang benar bahwa alternatif ini adalah yang termudah dibanding membuat toko online mandiri, selain secara biaya juga gratis.
Meskipun ini adalah pilihan favorit kebanyakan pemula, bukan berarti juga merupakan alternatif yang menjamin dan terbaik.
Satu hal yang sangat penting tapi justru sering diabaikan oleh pemilik toko online ketika menggunakan alternatif ini adalah konsekuensi perang harga. Mereka terlalu percaya diri akan langsung mendapat orderan, tanpa memperhatikan kondisi persaingan.
Termasuk tidak menyadari bahwa para pesaing lain mematok harga yang lebih rendah dan mengambil atensi semua calon pembeli mereka.
Sehingga bagi Anda yang pemula namun tidak memiliki harga yang cukup bersaing, sangat tidak disarankan untuk menggunakan alternatif ini.
Meskipun ini yang paling mudah untuk dibuat, lebih baik membuat akun personal di media sosial. kecuali jika Anda ingin terjebak pada kesalahan pemilik toko online pemula yang satu ini.
Terdeteksi SPAM (Khusus Facebook)
Saat ini memang banyak pilihan akun media sosial, tapi facebook masih menjadi salah satu yang banyak digunakan. Biasanya para penjual online di facebook akan menggunakan fitur page untuk berjualan.
Mereka membuat secara khusus akun untuk membagikan postingan produk di beranda para followernya.
Sayangnya sering terjadi bahwa akun page difilter sebagai SPAM oleh pihak facebook tanpa disadari oleh pemiliknya. Hal itu karena pihak facebook pun tidak memberikan konfirmasi.
Tandanya biasanya terlihat dari jumlah like yang semakin sedikit termasuk juga yang melihatnya. Karena memang postingan tersebut tidak muncul di beranda para pengikutnya.
Kesalahan pemilik toko online pemula ini biasanya disebabkan oleh postingan mereka yang terlalu sering. Sehari bisa posting produk hingga 10 kali karena menganggap bahwa dengan semakin sering posting, akan semakin meningkatkan potensi penjualan. Padahal dengan begitu justru akan membuat pengikut tidak nyaman dan akhirnya mereka melapor ke pusat bantuan facebook bahwa akun tersebut melakukan spam.
Menggunakan Grup atau Komunitas
Sering juga dianggap bahwa dengan menggunakan grup atau komunitas di media sosial akan memudahkan promosi. Memang benar bahwa di tempat tersebut Anda bisa menemukan banyak pasar potensial tapi bukan berarti pula itu adalah tempat Anda bisa mengirimkan postingan produk setiap saat.
Hampir sama seperti poin kedua, jika ada member komunitas yang merasa kurang nyaman, akun Anda bisa dilaporkan.
Kesalahan pemilik toko online pemula yang satu ini juga dibangun oleh pola pikir yang hampir sama kelirunya. Mereka menganggap bahwa dengan semakin banyak posting, bisa menarik semakin banyak pelanggan.
Padahal orang-orang masuk di komunitas tersebut niatnya adalah untuk mendapatkan informasi atau hiburan, bukan untuk mencari produk. Alhasil mereka tidak akan ragu untuk melaporkan jika Anda dirasa mengganggu.
Cara promosi untuk media ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan perlu dirancang secara matang kontennya. Sehingga meski hanya posting 3-4 hari sekali, tapi sangat efektif untuk menarik atensi.
Triknya bisa Anda mulai dengan membuat konsep penyelesaian masalah yang terkait dengan topik komunitas, kemudian informasikan tentang produk Anda yang bisa menjadi solusi tersebut.
Dengan cara ini para pengikut komunitas akan lebih menghargai karena mereka merasa mendapatkan manfaat dari postingan Anda.
Tentunya dengan catatan bahwa Anda melakukan ini hanya di dalam komunitas yang bidangnya terkait dengan produk Anda. dengan begitu Anda tidak melakukan kesalahan pemilik toko online pemula yang sama seperti lainnya.
Tidak Berpikir Jangka Panjang
Sangat wajar jika seorang penjual online merasa senang ketika mendapatkan orderan, apalagi untuk mereka yang masih baru. Karena rasanya itu sudah pencapaian yang sangat bagus, apalagi jika sebelumnya harus berjuang dengan segala kesabaran menghadapi pelanggan rewel. Tapi sayangnya lebih banyak yang berhenti hingga transaksi selesai dan mereka dapat uang.
Hal itu yang kemudian secara alamiah menyeleksi mana penjual online yang memang niat untuk berbisnis dan mana yang hanya “yang penting dapat uang cepat”.
Hal itu terlihat dari bagaimana mereka menyikapi pelanggan. Mereka yang berpikir jangka pendek tidak akan berpikir bagaimana membuat pembelinya itu bisa loyal dan terus membeli produknya di kemudian hari.
Pola pikir pedagang itu pun yang juga menjadi salah satu kesalahan pemilik toko online pemula. Mereka mengharapkan bisa mendapatkan omset yang besar tapi tidak mau untuk merawat pelanggan.
Sehingga hasil penjualan hanya besar di awal, berikutnya semakin sedikit dan tidak punya pelanggan loyal. Akhirnya seperti kebanyakan yang terjadi, lapak ditutup begitu saja.
Malas untuk Belajar
Salah satu hal yang juga sering terjadi adalah pemilik toko online tidak paham caranya menggunakan teknologi. Misalnya mereka sudah menggunakan marketplace tapi tidak bisa mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia.
Alhasil semua itu tidak teroptimalkan untuk mendukung penjualan mereka. hasilnya pun standar atau bahkan bisa dibilang sepi pembeli.
Sebenarnya yang menjadi kesalahan pemilik toko online pemula tersebut bukan pada sisi gapteknya. Karena hal itu wajar mengingat teknologi internet juga termasuk hal baru bagi generasi lawas. Tapi yang menjadi masalah adalah sikap mereka yang enggan untuk belajar.
Mereka menuntut segalanya mudah tapi menginginkan juga semuanya instan. Padahal hal yang mudah itu juga awalnya harus melalui proses yang sulit.
Itu pun belum memasukkan variabel teknologi yang terus berkembang. Apa yang saat ini kita gunakan belum tentu masih sama ketika 7-8 tahun mendatang.
Bisa jadi sudah tidak efektif lagi untuk digunakan berbisnis dan siapapun yang tidak mau menyesuaikan dengan hal itu harus siap untuk tertinggal. Pun termasuk akhirnya harus rela tutup lapak karena tidak bisa menggunakan sistem yang sama.
Sehingga bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis online, perhatikan beberapa kesalahan pemilik toko online pemula yang sering terjadi tersebut dan pastikan Anda tidak melakukan kesalahan yang sama.
Semoga bermanfaat!
